Pendefinisian jenis minyak zaitun menitikberatkan pada proses produksi dan kadar asam yang dikandung pada produk akhirnya.
Kedua hal tersebut merupakan titik kritis yang telah disepakati secara internasional oleh produsen minyak zaitun internasional. Akan tetapi pada prakteknya sering terjadi penyimpangan , khususnya pada minyak zaitun extra virgin yang memiliki harga tinggi dipasaran. Pada jenis minyak zaitun extra virgin sering terjadi fraud dengan mencampurkan minyak zaitun kualitas lebih rendah sepeti minyak zaitun virgin atau memalsukan jenis minyak zaitun virgin menjadi extra virgin pada labelnya.
Untuk memahami jenis-jenis minyak zaitun , kita harus mengerti proses produksi minyak zaitun yang dapat dibedakan menjadi:
a-Proses produksi pemerasan dingin ( Cold Pressed/ Mechanical/Unrefinned)
Proses ini kadang disebut juga proses mekanik, pada produksinya buah zaitun hanya melalui proses pencucian, pengendapan,dan extrasi dengan sentrifugasi ataupun pengepresan , kemudian terakhir melalui filterasi, semua proses dengan tanpa menggunakan proses peningkatan panas dalam bentuk apapun. Hasilnya berupa lapisan cairan yang terdiri dari bagian atas yang disebut sebagai EXTRA VIRGIN OLIVE OIL, FIRST COLD PRESSED, lapisan kedua berupa campuran minyak dan air , terakhir lapisan ketiga berupa minyak air serta serat halus zaitun.
b-Proses produksi penyulingan (Refinned )
Hasil produksi pemerasan dingin berupa lapisan minyak air dan campuran minyak air ampas , difilter hingga yang terkumpul hanya campuran minyak dan air, sedangkan ampas serat kembali diolah untuk dilakukan pemerasan kembali, terkadang untuk menambah kuantitas dimasukan ekstraksi dari buah zaitun berkualitas rendah. Selanjutnya cairan air minyak dimasukkan kedalam proses penyulingan dengan suhu panas tinggi , hingga air berubah menjadi uap dan yang tertinggal adalah hanya minyak saja. Minyak zaitun suling sering digunakan sebagai minyak goreng rendah kalori.
c-Proses Produksi secara kimia (Chemical )
Proses ini dilalui oleh limbah serat kasar hasil penyaringan, secara berulang kali dengan memberikan zat kimia tertentu (contohnya: penggunaan zat kimia polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) benzopyrene dan hexane) dengan tujuan agar dapat mengeluarkan sisa-sisa minyak zaitun yang masih mungkin terkandung pada limbah. Pada pengolahan minyak secara kimia dimasukkan buah zaitun yang tidak lolos (rejected) seleksi kualitas. Minyak zaitun yang melalui proses kimia biasanya di jadikan sebagai bahan baku minyak zaitun sulingan (refined) seperti: Minyak Crude Pomace.
minyakzaitunbalsari. com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar