Minyak zaitun adalah salah satu unsur utama dalam pembuatan sabun bidara bilal.
berikut artikel ttg minyak zaitun.
Minyak zaitun didapat dari buah zaitun yang diproses menjadi pasta. Pasta tersebut diaduk perlahan hingga titik-titik minyaknya menyatu menjadi konsentrat. Lalu, minyak itu diekstraksi dengan alat press atau dengan teknik centrifugation.
Dari sinilah didapat bermacam-macam jenis minyak zaitun, misalnya minyak zaitun jenis light, virgin, extra virgin dan lain-lain. Perbedaan jenis minyak zaitun ini mengacu pada perbedaan proses pengolahannya. Contohnya minyak zaitun jenis virgin dan extra virgin diproses secara organik dengan sistem pengepresan dingin. Ada pulapure olive oil yang juga dikenal dengan refined olive oil, yang sudah melewati proses penambahan zat kimiawi.
Untuk lebih jelasnya, kami berikan jenis-jenis minyak zaitun yang banyak terdapat dipasaran :
• Extra Virgin Olive Oil
Extra virgin olive oil dihasilkan dari proses ekstrak atau pemerasan pertama melalui proses cold press . artinya buah zaitun tidak mengalami proses pemanasan seperti dicelup kedalam air panas, dan tanpa bahan kimia. Harga minyak Extra Virgin lebih mahal karena berasal dari buah zaitun dengan kualitas nomor satu. Kandungan vitamin dan mineralnya masih alami dan lengkap sehingga dapat dikonsumsi langsung. Warna minyak ini biasanya kehijauan, memiliki aroma dan citarasanya istimewa, dengan kadar keasaman kurang dari 0.8%. Minyak ini tidak bagus untuk menumis atau menggoreng karena titik didihnya sangat rendah. Minyak zaitun ekstra virgin lebih baik dikonsumsi dengan cara diminum atau digunakan sebagai campuran makanan seperti salad atau sayuran yang direbus.
Extra virgin olive oil murni tidak berubah fisiknya walau diletakkan di kulkas selama berhari-hari. Tidak akan terlihat lapisan minyak beku di permukaannya.
• Virgin Olive Oil
Minyak jenis ini dihasilkan melalui proses cold press / perasan dingin namun dari ekstrak atau perasan kedua. Tingkat keasamannya lebih tinggi. Minyak zaitun jenis ini dapat dikonsumsi langsung atau dijadikan saladdressing.
• Fino Olive Oil
Minyak zaitun jenis ini merupakan hasil percampuran antara jenis Extra Virgin dan Virgin.
• Pure Olive Oil
Minyak jenis ini merupakan minyak zaitun hasil penyulingan. Harganya lebih ekonomis dan terjangkau dibandingkan harga extra virgin namun kandungan nutrisinya lebih rendah. Minyak zaitun jenis virgin ditambahkan untuk menambah dan memperkuat rasa. Minyak jenis ini warnanya kuning keemasan dan dapat digunakan untuk memasak, seperti campuran masakan dan menumis.
• Extract Dan Refined Olive Oil
Walaupun dihasilkan dari perasan pertama, namun jenis minyak zaitun ini diproses secara kimia untuk memperbaiki kualitasnya yang kurang bagus. Zat kimia ditambahkan untuk menetralkan rasanya yang kuat dan kadar keasamannya yang tinggi. Untuk memperkuat rasa minyak, minyak zaitun jenis virgin ditambahkan ke dalamnya.
• Extra Light Dan Light Olive Oil
Minyak zaitun jenis ini merupakan hasil pemurnian dari hasil ekstrak atau perasan minyak zaitun yang berkualitas rendah. Warna minyak ini kuning bening dengan memiliki rasa dan aroma yang paling lembut diantara yang lain. Harga yang dibanderol untuk kedua jenis minyak ini cukup murah. Kualitas kedua jenis minyak ini pun berbeda-beda, dapat dikenali berdasarkan perbedaan aroma, rasa dan warna.
• Pomace
Residu minyak zaitun yang tersisa dari proses perasan kedua tidak dibuang begitu saja tapi mampu diproses kembali. Jenis minyak zaitun ini diproses secara kimia dan ditambahkan minyak virgin untuk memperkuat rasanya. Biasa dijadikan bahan baku kosmetik, shampoo, sabun dan lainnya.
Pada dasarnya, penggunaan minyak zaitun untuk memasak memang lebih banyak memberi manfaat ketimbang minyak goreng biasa. Kandungan omega 9 atau asam lemak oleatnya mencapai 80%. Angka tersebut 10% lebih banyak dibandingkan minyak kelapa sawit. Berbeda dengan lemak trans dan lemak jenuh, asam oleat — termasuk jenis lemak tak jenuh Mono Unsaturated Fatty Acid — mampu meningkatkan kolesterol baik, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Tidak hanya itu, minyak zaitun juga mengandung asam linoleat (omega 6) — termasuk Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) — yang bisa menghaluskan kulit serta dinding sel.
Hanya saja, akibat tingginya kandungan PUFA, minyak zaitun cenderung kurang stabil ketika dipanaskan. Itulah sebabnya minyak zaitun lebih baik digunakan sekali pakai, yaitu sebagai minyak makan, minyak untuk olesan makanan serta menumis, bukan menggoreng. Jika digunakan untuk menggoreng atau memasak pada suhu tinggi, kandungannya dapat rusak dan bisa meningkatkan kolesterol jahat di dalam tubuh.
Disadur dari berbagai sumber
jendela-alam. com